Catatan Terakhir Hasan Aspahani: Kerusuhan Besar, Siapa Membunuh Putri (31)

Catatan Terakhir Hasan Aspahani: Kerusuhan Besar, Siapa Membunuh Putri (31) - GenPI.co
Hasan Aspahani. Foto: Twitter/@jurubaca

GenPI.co - Sidang dengan terdakwa AKBP Pintor berjalan tidak lancar, kacau di ruang sidang, dan rusuh besar di luar. Para pendukung terdakwa memenuhi bangku-bangku di ruang sidang.

Seperti sidang-sidang sebelumnya, ada pendeta di ruang sidang itu, yang tampak terus-menerus berdoa, ibunda Putri bernyanyi-nyanyi lagu rohani.

Bahkan sempat ada acara tiup lilin ulang tahun Zakia anak pasangan Putri dan Pintor. Ketika AKBP Pintor dibawa masuk dan duduk di kursi terdakwa, ibunda Putri berseru menyerukan kalimat pembelaan: kuatkan dirimu, Anakku, kamu tak bersalah. Tuhan melindungimu!

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Koran Berlumur Darah, Siapa Membunuh Putri (30)

Tuhan akan tampakkan siapa yang sebenarnya bersalah! Tuhan bersamamu, bersama kita! Sepanjang pembacaan dakwaan, berkali-kali hakim meminta agar pengunjung sidang tertib. 

Awang dan Runi dihadirkan sebagai saksi. Pengacara Restu mendampingi mereka. Sapril dan Ferdy dihalang-halangi orang ketika hendak memotret.

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: BAP, Siapa Membunuh Putri (28)

Bahkan ada yang memaki-maki, ”tak usah kau meliput, wartawan provokator, koran sampah!”  Sapril dan Ferdy tampaknya sudah terbiasa. 

Saya duduk di deretan belakang kursi pengunjung. Edo berkeras menemaniku. Bang Eel melarangku untuk datang ke PN Borgam.

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Pelacuran, Siapa Membunuh Putri (27)

”Koran berdarah yang dilempar ke percetakan itu peringatan buat kita, Dur. Peringatan keras,” katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya