Diketahui, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pecah usai pendukung Arema FC memasuki lapangan karena kecewa tim yang dijagokannya kalah melawan Persebaya.
Polisi meresponsnya dengan menembakkan gas air mata.
Tak cuma terhadap pendukung yang memasuki lapangan, tetapi gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun penonton.
BACA JUGA: Mahfud MD Pastikan Perawatan Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Dibiayai Pemerintah
Hal itu memicu terjadinya kepanikan.
Akibatnya, massa berlarian sambil berdesak-desakan menuju pintu keluar.
BACA JUGA: Netizen Malaysia Beri Sindiran soal Tragedi Stadion Kanjuruhan
Beberapa mengalami sesak napas dan terinjak-injak hingga meninggal dunia.
Polri memberikan tanggapan soal penggunaan gas air mata yang dilakukan oleh anggotanya saat terjadinya tragedi Kanjuruhan di Malang, pada Sabtu (1/10/2022).
BACA JUGA: Amnesty International: Kerusuhan Kanjuruhan adalah Tragedi yang Menyeramkan
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menerangkan penggunaan gas air mata tersebut masih dalam pemeriksaan oleh pihaknya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News