
Dia juga belum mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas terkuncinya pintu di stadion tersebut.
Tetapi, kunci biasanya dipegang oleh panitia pelaksana atau panpel.
"Kami belum sampai ke sana, tetapi secara logika yang pegang kunci adalah panpel. Enggak mungkin polisi megang kunci, pasti panpel," jelasnya.
BACA JUGA: Kompolnas: Kapolres Malang Tak Perintahkan Tembak Gas Air Mata
Kendati demikian, pihaknya saat ini bersama tim investigasi lain masih terus mendalami hal tersebut.
"Siapa yang sebetulnya membawa kunci itu membutuhkan pendalaman lagi," imbuhnya.
BACA JUGA: Usut Tragedi Kanjuruhan, Kompolnas Awasi Investigasi Polri
Diberitakan sebelumnya, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pecah usai pendukung Arema memasuki lapangan karena kecewa tim yang dijagokannya kalah 3-2 melawan Persebaya.
Polisi pun meresponsnya dengan menembakkan gas air mata.
BACA JUGA: Pernyataan Kompolnas Tegas, Ferdy Sambo Siap-siap
Tak cuma terhadap pendukung yang memasuki lapangan, tetapi gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun penonton.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News