5 Temuan KontraS dalam Tragedi Kanjuruhan, Ada Gas Air Mata di Luar Stadion

5 Temuan KontraS dalam Tragedi Kanjuruhan, Ada Gas Air Mata di Luar Stadion - GenPI.co
Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan Aremania dianggap penuh kejanggalan. Suasana Stadion Kanjuruhan Ricuh Usai Laga Arema-Persebaya. Foto: Muchammad Ubaidillah Muhtadee/GenPI.co Jatim

GenPI.co - Koalisi Masyarakat Sipil (KontraS) merilis hasil investigasi tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban jiwa pada Sabtu (1/10) lalu.

Dari hasil temuan itu, KontraS mengungkap tembakan gas air mata dari aparat kepolisian terjadi di luar dan dalam stadion.

"Bahwa perlu dicatat, peristiwa penembakan gas air mata tidak hanya terjadi di dalam stadion, tetapi juga terjadi di luar stadion. Jadi, teman-teman bisa bayangkan dengan tembakan gas air mata yang dilakukan secara masif itu berdampak pada efek gangguan pernapasan," kata Kepala Divisi Hukum KontraS Andi Muhammad Rezaldi dalam keterangannya, Minggu (9/10/2022).

BACA JUGA:  Update Data Polri: Korban Tragedi Kanjuruhan 705 Orang, 131 Jiwa Meninggal

Andi menyebut ada 12 temuan awal berkaitan dengan tragedi Kanjuruhan. Akan tetapi, Andi hanya menyebutkan enam temuan. Pertama, dia menyebut pihaknya menemukan pengerahan aparat yang membawa gas air mata pada pertengahan babak kedua laga Arema vs Persebaya.

"Kami menemukan bahwa pengerahan aparat keamanan atau mobilisasi berkaitan dengan aparat keamanan yang membawa gas air mata itu dilakukan pada tahap pertengahan babak kedua, padahal dalam konteks atau situasi saat itu tidak ada ancaman atau potensi gangguan keamanan. Jadi, kami melihat ada suatu hal yang ganjil, itu yang pertama," papar Andi.

BACA JUGA:  Soal Tragedi Kanjuruhan, Viking Persib Club: Cinta Boleh, Tetapi Jangan Berlebihan

Berikut 5 temuan yang dipaparkan Masyarakat Koalisi Sipil:

1. Kami menemukan bahwa pengerahan aparat keamanan atau mobilisasi berkaitan dengan aparat keamanan yang membawa gas air mata itu dilakukan pada tahap pertengahan babak kedua, padahal dalam konteks atau situasi saat itu tidak ada ancaman atau potensi gangguan keamanan. 

BACA JUGA:  Pemerintah Jamin Gratiskan Seluruh Biaya Perawatan Korban Tragedi Kanjuruhan

2. Bahwa suporter yang turun ke lapangan sebetulnya melakukan dorongan motivasi dan juga memberikan moril kepada sejumlah pemain, namun sejumlah penonton yang masuk ke dalam lapangan itu direspons secara berlebihan oleh aparat keamanan dan kemudian melakukan sejumlah tindak kekerasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya