Korban KDRT Perlu Konseling Pendampingan, Kata Yenny Wahid

Korban KDRT Perlu Konseling Pendampingan, Kata Yenny Wahid - GenPI.co
Yenny Wahid mengungkapkan korban KDRT perlu konseling pendampingan. Foto: Luthfi Khairul Fikri/GenPI.co

GenPI.co - Korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) perlu dilakukan pendampingan agar bertujuan masalah itu tidak terus berulang di kemudian hari.

Hal itu disampaikan Ketua Organizing Comittee (OC) NU Women Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid di Jakarta, Sabtu (15/10/2022).

"Korban KDRT perlu mendapatkan konseling pendampingan, tapi syaratnya dia sendiri mau didampingi, terutama keluarganya harus bisa mengarahkan agar korban mau didampingi," ujar Yenny.

BACA JUGA:  Yenny Wahid Gelar NU Women Festival, Sikapi Isu Perempuan Indonesia

Dia menambahkan jika tidak dilakukan konseling dikhawatirkan lingkaran kekerasan dalam rumah tangga akan terus berulang.

NU Women juga bekerja sama dengan Kementerian PPPA akan menyelenggarakan program pendampingan di sejumlah pondok pesantren.

BACA JUGA:  Menilik Peluang 3 Kandidat Perempuan dalam Pilpres 2024, Ada Yenny Wahid

"Kami akan melatih, terutama para istri kiai di pesantren, aktivis pesantren agar dapat memberikan pendampingan bagi korban KDRT. Sehingga, lingkaran KDRT di keluarga tidak terus berputar. Jika tidak, lingkaran setan yang terus berputar ini tidak akan selesai dan akan terus terjadi KDRT," katanya.

Dia juga menambahkan hampir 50 persen korban KDRT akan kembali kepada pasangannya karena banyak faktor yang membuat hal itu terjadi, mulai dari ketergantungan secara finansial, ketergantungan secara emosi, ketakutan kalau harus memulai hidup baru sendiri, dan lainnya.

"Korban tersebut lebih memilih untuk menoleransi perlakuan kasar yang didapatkannya, kekerasan yang didapatkannya daripada mengambil risiko untuk hidup sendiri, apalagi kalau punya anak. Nah, pasti ada perasaan ini bapaknya anakku," ungkap dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya