Catatan Dahlan Iskan soal Plastik: Kaipang Greenhope

Catatan Dahlan Iskan soal Plastik: Kaipang Greenhope - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Tapi kaipang itu fisiknya saja yang kumal dan kumuh. Kependekaran wushunya tetap kelas sambo. Willyam juga salah satu pendekar: pendekar 4-R Indonesia.

Sampai di pabrik Willyam  sampah plastik itu dicacah oleh mesin cacah. Lalu dicuci. Dikeringkan. Diproses jadi bijih plastik.

Dijual. Atau ia olah sendiri jadi produk jadi. Misalnya untuk kantong sampah berwarna hitam itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tulisan Pendek

Willyam terjun ke sampah meneruskan usaha mertuanya. Ia melakukan modernisasi usaha itu. Sebagai sarjana manajemen Ubaya (Universitas Surabaya) ia ubah usaha sampah informal Sang mertua jadi perusahaan berbentuk PT.

Awalnya Willyam bekerja di bank. Di bagian corporate. Di bank itu ia berkenalan dengan seorang gadis. Pacaran. Serius. Ketika Willyam melamar, ia tahu pacarnya itu 4 bersaudara, perempuan semua.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Kurs Rupiah Anjlok: Rp 15.500

"Lamaran saya diterima. Tapi dengan syarat. Saya harus meneruskan usaha beliau. Jadilah saya bergabung ke partai kaipang mertua," ujar Willyam.

Ternyata di tengah para perusak seperti Sambo, gas air mata Kanjuruhan, dan narkoba Teddy Minahasa, kita masih punya pahlawan-pahlawan lingkungan untuk masa depan bumi. (Dahlan Iskan)

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Teddy Minahasa: Karier Teddy

Simak video pilihan redaksi berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya