Masyaallah! Pesantren Abata Tumanggung Cetak 49 Calon Hafiz Tuna Rungu

Masyaallah! Pesantren Abata Tumanggung Cetak 49 Calon Hafiz Tuna Rungu - GenPI.co
Masyaallah! Pesantren Abata Tumanggung Cetak 49 Calon Hafidz Tuna Rungu. Foto: Yayasan Abata

GenPI.co - Pesantren hafidz Qur’an Abata yang berlokasi di Manding, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, saat ini telah memiliki 43 santri putri dan 6 santri putra berkebutuhan khusus.

Menurut pengasuh Yayasan Abata Indonesia, Mukhlisin Nuryanta, pesantren yang berdiri sejak 2016 ini memang fokus pada anak-anak tuna rungu yang berasal dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga yang terjauh Tenggarong, Kalimantan Timur.

Berawal dari tiga santri di awal berdirinya lembaga tersebut, saat ini Abata telah menampung total 49 santri dari 224 pendaftar karena keterbatasan daya tampung.

BACA JUGA:  PBNU Dukung Jokowi Jadi Bapak Santri Indonesia Karena Berjasa Bagi Dunia Pesantren

“Selain karena konsepnya adalah pendidikan gratis atau beasiswa, kurikulum kami memadukan antara kurikulum pesantren dengan kurikulum pendidikan anak tuna rungu yang bermutu dan progesif,” tuturnya saat dihubungi, Sabtu(29/10).

Dijelaskan Ustad Lisin, panggilan akrab Mukhlisin, awalnya Abata ia dirikan karena merasa kesulitan untuk mendapatkan pendidikan bagi putri sulungnya yang mengalami tuna rungu sejak usia tiga tahun.

Sebelum akhirnya menjadi pesantren, Abata dulunya adalah sanggar belajar wicara untuk anak tuna rungu dengan nama Rumah Abata.

BACA JUGA:  Pesantren di Indonesia Harus Siap Hadapi Tantangan Teknologi

“Saat ini kami menerapkan terapi dengan metode lips reading atau visual phoenik yang merupakan pembelajaran materi secara visual penglihatan. Santri-santri kami diharapkan bisa berkomunikasi secara verbal, dan setiap hari mereka melakukan terapi wicara dari guru-guru yang telah bersertifikat,” imbuh Mukhlisin.

Fokus konten pembelajarannya lebih mengarah kepada akhlak, ibadah, penghafalan Al Qur’an (tahfidz), komunikasi lisan dan isyarat, pengembangan bakat dan minat, serta kewirausahaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya