
Luhut Pandjaitan pun menyebut, bahwa pemerintah akan terus berkaca pada kasus dan pola corona di negara lain, sebagai salah satu cara untuk memprediksi segala kemungkinan yang terjadi ke depan.
Menurut Luhut Pandjaitan, pemerintah juga terus mengamati peningkatan kasus di beberapa negara yang juga menunjukkan adanya peningkatan perawatan di rumah sakit dan tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan pertengahan 2022.
"Namun, varian baru ini diprediksi akan tetap lebih rendah dibandingkan dengan awal tahun, yakni puncak Omicron yang lalu," jelas Luhut Pandjaitan.
BACA JUGA: 5 Manfaat Bawang Putih Sangat Dahsyat, Bikin Jantung Sehat
Saat ini, kata Luhut Pandjaitan, adanya peningkatan kasus yang menyentuh angka 5 ribu kasus per hari, pemerintah menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk membendung terjadinya keparahan yang lebih dalam yang disebabkan oleh varian baru XBB tersebut.
Luhut Pandjaitan pun kembali mengingatkan upaya mitigasi yang meliputi peningkatan kembali capaian vaksinasi booster dan terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan utamanya penggunaan masker di ruang-ruang tertutup.
BACA JUGA: Khasiat Suplemen Neurobion Forte Pink Memang Ampuh, Ini Dosisnya
"Hari ini saya juga menegaskan kembali bahwa pemerintah akan terus menggunakan PPKM Level sebagai basis pengetatan kegiatan bagi masyarakat yang akan terus dilakukan evaluasinya," ungkap Luhut Pandjaitan.
Menurut Luhut Pandjaitan, bahwa seluruh masyarakat harus taat dan mematuhi protokol kesehatan.
BACA JUGA: Kajian Buya Yahya: Doa dan Amalan ini Bisa Bikin Utang Segunung Lunas
"Kelalaian dan kecerobohan sekecil apa pun yang timbul nyatanya akan mengulang pengalaman kelam di masa lalu," kata Luhut Pandjaitan. (Ant/GenPI.co)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News