Catatan Dahlan Iskan soal Bayu Skak: Arek Kesel

Catatan Dahlan Iskan soal Bayu Skak: Arek Kesel - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Berkat keteguhan Bayu itu lahirlah film layar lebar Yowis Ben (Biarin). Full bahasa Jawa. Jawa Timuran. Yang ternyata laris. Sampai ada Yowis Ben 2, Yowis Ben 3, dan Yowis Ben 4.

Bahkan penonton bisa dibilang ketagihan. Maka muncullah film baru yang Anda pasti sudah menontonnya: Lara Ati (baca: loro ati, Sakit Hati). Bayu sendiri yang menjadi sutradara. Juga penulis skenarionya. Pun bintang film utamanya.

Suatu ketika Bayu datang ke produser. Ia menyodorkan skenario. Begitu dilihat berbahasa Jawa, skenario itu diempaskan: ditolak. Bayu datang ke PH lain.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Spesialis: Tuhan Uang

Nasibnya sama. Sampai 4 PH masih belum juga diterima. Kisah sukses sering diawali dengan penolakan-penolakan seperti itu. Pun ketika akhirnya ada yang mau menerima.

Semata demi nama besar Bayu di YouTube. Syuting pun segera dimulai. Di Malang. Kru dari Jakarta tiba di Malang. Pimpinan produksi itu tiba-tiba mengatakan: "Bayu, saya tidak pede dengan film berbahasa Jawa ini. Ganti saja dengan bahasa Indonesia".

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Juara Kopi

Bayu tidak mau menjawab permintaan mendadak itu. Ia bergegas ke Jakarta: menemui bos rumah produksi.

"Saya pertaruhkan nama saya. Saya tetap minta berbahasa Jawa," katanya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pelabuhan Baru Kalbar: Merencanakan Nasib

Bayu sampai memberikan garansi: kalau penontonnya kurang dari 500.000 nggak usah dibayar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya