
Maka Karina, alumni dokter dan doktornya dari Universitas Indonesia, pilih mendapatkan sekratom dari sumber lain: yakni dari trombosit darah.
Trombosit itu kalau "dicacah" akan keluar juga sekratom-nya. Sekratom dari trombosit itulah yang digunakan Karina untuk praktik PRP di kliniknya: Hayandra Jakarta.
"Mendapatkan sekratom dari trombosit jauh lebih murah," ujar Karina.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Pulau Widi: Rifda Widi
Tapi drh Yuda punya cara sendiri. Ia bisa menemukan cara murah mendapatkan sekratom lewat ''kolam sel''. Yuda menjelaskan pada saya: ia bisa memperbanyak protein-sel itu secara kultur. Tentu ini rahasia peneliti. Sekaligus ilmu tingkat tingginya.
Atau, jangan-jangan drh Yuda punya penjelasan yang berbeda. Saya pun menunggu penjelasan itu. Kemarin malam, selepas dimarahi Kwan Im palsu, saya dimarahi istri saya yang asli: mengapa tidak diajak ke drh Yuda.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Kepulauan Widi: Lelang Widi
Padahal sama-sama lagi di Magelang. Sama-sama senam di Universitas Tidar. Saya pun merasa bersalah: saya ke Kwan Im dengan membawa bunga dan mempersembahkannya. Mengapa tidak pernah memberi istri bunga. (Dahlan Iskan)
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News