Catatan Dahlan Iskan soal Mantan Menristekdikti: Nur Plasma

Catatan Dahlan Iskan soal Mantan Menristekdikti: Nur Plasma - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Bahkan bisa dua bulan. Kalau setelah dicuci disimpan di penyimpan yang dingin. Itu tidak lagi sebatas penelitian. Mesin pembuat ozon itu kini sudah diproduksi. Sudah dijual. Sudah komersial.

Yang membuat mesinnya: perusahaan swasta di Semarang. Dengan sistem lisensi. Undip akan dapat hasil dari lisensi itu. Ilmuwannya nanti dapat insentif dari universitas.

Sebagai ahli fisika dan ahli plasma, Prof Nur tahu bahwa ozon bisa dibuat dari plasma. Plasma bisa dibuat dari oksigen. Oksigen bisa didapat dari udara.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tung Desem Waringin: Tung Desember

Maka mesin yang ia ciptakan adalah mesin menyedot udara. Lalu dirangkai dengan mesin pemisah unsur-unsur dalam udara. Reaktor.

Unsur nitrogen yang mencapai 78 persen dari udara tidak ia pakai. Disisihkan. Demikian juga yang 2 persen unsur-unsur kecil lainnya. Yang ia gunakan hanya yang 20 persen: unsur oksigen.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Sahabat Mantan Teroris: Radikal Shofa

Oksigen itu ia proses di rangkaian mesin berikutnya. Untuk dijadikan plasma. Anda sudah tahu apa itu plasma: yakni jenis ke-4 benda. Yakni setelah benda padat, benda cair, dan benda gas.

Waktu saya sekolah dulu baru ada tiga jenis benda. Kini sudah ada jenis benda ke-4. Plasma tersebut lantas diproses lagi menjadi ozon. Tapi ozon tidak bisa disimpan. Entah kelak. Karena itu siklus pembuatan ozon tersebut harus dilakukan di tempat penggunanya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Hewan Yuda: Marah Dewi

Misalkan di Aspakusa. Di Boyolali, Jateng. Aspakusa adalah perusahaan sayur yang sangat besar. Ia penyalur sayur untuk begitu banyak supermarket di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya