Catatan Dahlan Iskan soal NU: Abad Banser

Catatan Dahlan Iskan soal NU: Abad Banser - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Padahal sudah terisi penuh. Seandainya antara tribun dan pasukan Banser itu dibolehkan diisi 10.000 Nahdliyin kesan massalnya akan kuat.

Padahal di luar stadion itu setidaknya ada 1 juta orang. Warga Nahdliyin dari segala penjuru. Mereka tidak terjangkau oleh kamera di dalam stadion.

Untung kamera juga tidak bisa menjangkau banyaknya sampah yang berserakan. Presiden Jokowi menyampaikan pidato yang pendek. Mungkin Pak Jokowi ikut merasakan matahari sudah kian menyengat.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Adani Group: Bakar 1.500 T

Tentu saya juga menunggu acara paling penting di mata saya: Fikih Peradaban. Yakni laporan hasil Muktamar I Fikih Peradaban (lihat Disway 4 Februari 2023). Ternyata hasil Muktamar itu dibacakan oleh dua orang: kiai cum penyair KH Mustofa Bisri dan Yenny Wahid.

Kiai Mustofa Bisri membacakan versi bahasa Arabnya, Mbak Yenny membaca versi bahasa Indonesia.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tiongkok dan Amerika Serikat: Balon Putih

Cara penyampaian seperti itu rasanya karena PBNU ingin hasil Muktamar Fikih Peradaban itu harus dipahami juga oleh dunia Islam di Timur Tengah.

Saya pun keluar dari tol di exit Tanggulangin. Lalu sebelum masuk kota Sidoarjo saya belok ke timur. Ke arah jalan lingkar timur Sidoarjo. Tembus di bundaran Aloha. Saya pun sampai rumah lagi pukul 12.00.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal NU: Abad Fikih

Saya hitung, 8 jam saya di dalam mobil kemarin pagi itu. Saya gagal masuk acara satu abad NU, tapi saya simpan undangan VVIP itu. (Dahlan Iskan)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya