Gerakan Sadar Wisata, Pencerahan Untuk Tingkatkan Pariwisata

Gerakan Sadar Wisata, Pencerahan Untuk Tingkatkan Pariwisata - GenPI.co
Gerakan Sadar Wisata & Aksi Sapta Pesona di Sumenep dan Balikpapan

Kementerian Pariwisata terus melakukan terobosan untuk menggenjot kunjungan wisatawan. Salah satunya, melalui kampanye Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona secara serentak. Kampanye ini dilakukan  di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 25 Agustus, dan di Sumenep, Jawa Timur, 4 September lalu. Gerakan Sadar Wisata bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di sekitar destinasi pariwisata.

“Kegiatan ini dilakukan kepada masyarakat yang dekat destinasi wisata. Agar, mereka bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi wisatawan. Juga, berperan aktif dalam menciptakan iklim pariwisata yang kondusif,” Ujar Deputi Bidang Pengembagan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Rizki Handayani Mustafa di Jakarta, Kamis (6/9).

Kiki, sapaan akrab Rizki Handayani Mustafa menjelaskan, terdapat tujuh unsur yang membuat wisatawan nyaman saat berkunjung, yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan punya kenangan.

“Jika objek wisata memiliki semua unsur Sapta Pesona, wisatawan akan ramai dan mereka akan kembali lagi. Maka kita ingin menerapkan kembali Sapta Pesona kepada para pegiat pariwisata di daerahnya masing-masing," ujarnya.

Gerakan sadar wisata di Sumenep, dilakukan dengan membersihkan destinasi makam raja-raja di Sumenep. Kabupaten yang ada di Utara Jawa Timur itu memang terkenal dengan kultur yang masih sangat kuat.

Sementara di Balikpapan, gerakan sadar wisata dilakukan di Pantai Manggar. Aksi yang juga dihadiri Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dapil Kalimantan Timur-Kalimantan Utara Hetifah ini diikuti 150 peserta. Mereka terjun langsung bersama masyarakat membersihkan pantai yang memiliki nama lain Segara Sari.

Menpar Arief Yahya langsung memberikan acungan jempol ke masyarakat yang sadar akan pentingnya pariwisata. Menurutnya, Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona merupakan satu dari 10 program prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Dan sebagai upaya meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di ranah persaingan global.

“Karena ini terus diperbaiki, indeks daya saing pariwisata Indonesia terus naik. Pada 2014 berada di ranking 70, tahun 2015 meningkat di ranking 50. Dan tahun ini jadi 42. Semua kekurangan kita akan terus diperbaiki karena wisatawan dunia akan memilih berlibur ke destinasi yang memiliki ranking bagus dengan pertimbangan karena akan lebih nyaman," kata Arief Yahya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya