Pengamat Ajak Pengguna Media Sosial Jauhi Konten Pamer Harta, Ini Alasannya

Pengamat Ajak Pengguna Media Sosial Jauhi Konten Pamer Harta, Ini Alasannya - GenPI.co
Ilustrasi - Pengamat ajak pengguna media sosial jauhi konten pamer harta. Foto: Iqbal Afrian/GenPI.co

GenPI.co - Pengamat media sosial Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto menyoroti fenomena pamer kekayaan (flexing) di media sosial yang tengah viral belakangan ini.

Dia menilai menjadi hal lumrah saat ini di era digital karena memamerkan kekayaan di media sosial menjadi hak masing-masing semua orang.

"Setiap orang punya kepentingan masing-masing dalam mempergunakan media sosial. Saat ini media sosial tidak hanya untuk mencari informasi dan komunikasi, tapi juga untuk interaksi sosial, seperti untuk membangun pencitraan dan eksistensi diri," ujar Bambang dalam keterangannya, Jumat (3/3/2023).

BACA JUGA:  Demi Indonesia Maju, Pengamat Dukung Menteri Bahlil Perkuat Smelter

Dia juga mengungkapkan seseorang yang menggunakan media sosial, biasanya akan terpacu untuk menampilkan apapun yang dilakukan dan miliki termasuk perolehan harta kekayaan.

Oleh sebab itu, ada sejumlah orang merasa dengan mengunggah konten kekayaan di media sosial akan merasa puas dan menjadi suatu kebanggaan tersendiri.

BACA JUGA:  Pengamat Beber Alasan Ketum PSSI Erick Thohir Layak Jadi Cawapres

"Tentu tidak salah karena memang kehadiran media sosial itu menciptakan ruang baru bagi kita untuk menampilkan eksistensi diri. Asalkan cara mengunggah konten di media sosial tetap santun dan kreatif," jelasnya.

Namun, masalahnya tidak semua pengguna media sosial bisa menciptakan konten kreatif.

BACA JUGA:  Duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir Bakal Dibawa ke KIB, Kata Pengamat

Alhasil ketika ingin mengunggah konten tentang kekayaan pribadi malah justru jatuhnya seperti seseorang yang sedang pamer kekayaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya