Pengamat Ajak Pengguna Media Sosial Jauhi Konten Pamer Harta, Ini Alasannya

Pengamat Ajak Pengguna Media Sosial Jauhi Konten Pamer Harta, Ini Alasannya - GenPI.co
Ilustrasi - Pengamat ajak pengguna media sosial jauhi konten pamer harta. Foto: Iqbal Afrian/GenPI.co

"Banyak yang salah kaprah kalau media sosial itu seperti rumah milik pribadi," terang Bambang.

Dia menambahkan meskipun aktivitas media sosial itu privat, tapi setiap konten yang diunggah bisa diketahui oleh sesama pengguna baik itu karena pertemanan maupun pengikut (follower).

"Jadi kami mengajak agar para pengguna media sosial (warganet) bisa memproduksi konten kreatif yang mendidik, sehingga konten yang diciptakan tidak merupakan konten yang pamer harta (flexing)," tuturnya.

BACA JUGA:  Demi Indonesia Maju, Pengamat Dukung Menteri Bahlil Perkuat Smelter

Sebelumnya, fenomena pamer kekayaan (flexing) di media sosial ini terjadi salah satunya berawal dari kasus penganiayaan Mario Dandy Satrio terhadap anak petinggi GP Ansor, David.

Kasus tersebut lantas ikut menyeret nama sang ayah, Rafael Alun Trisambodo sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan II.

BACA JUGA:  Pengamat Beber Alasan Ketum PSSI Erick Thohir Layak Jadi Cawapres

Nama Rafael ikut terseret lantaran diketahui memiliki kekayaan hingga Rp 56 miliar, seiring mencuat dan viralnya karena kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya itu.

Hal itu bahkan membuat Rafael untuk sementara dibebastugaskan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memudahkan proses penyidikan oleh pihak terkait.

BACA JUGA:  Duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir Bakal Dibawa ke KIB, Kata Pengamat

Selain itu, Sri Mulyani juga mengkritik Rafael dan seluruh jajaran Kemenkeu yang memamerkan gaya hidup mewah di media sosial.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Eko Patrio Disiapkan PAN Jadi Menteri - JPNN.com

Eko Patrio Disiapkan PAN Jadi Menteri

Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Daulay menyebut Eko Patrio pantas dan mumpuni jadi menteri di pemerintahan Prabwoo Subianto mendatang.