Catatan Dahlan Iskan: Tangan Atas

Catatan Dahlan Iskan: Tangan Atas - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Setelah Covid berlalu jiwa dagangnya bangkit lagi: dagang beras dan gula. Ambil langsung dari pabrik. Dijual ke pengecer. Omzetnya kini sudah lebih tinggi dari waktu buka ayam bakar.

Ada juga Yazerlin Nadila Balqis. Lulusan ITB Bandung. Jurusan bisnis. Kini jualan sayur. Ke hotel-hotel dan restoran. Omzetnya sudah mendekati Rp 500 juta/bulan. Sudah lebih besar dari sebelum Covid.

Ayah Zerlin pedagang sayur tradisional. Zerlin ambil alih. Dia bangun jaringan modern. Berhasil. Yang spektakuler adalah Ria Zia Ulfah. Zia punya usaha spa bayi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Razia Agama

Kini, setelah Covid, justru sudah punya tiga outlet. Total yang pernah ditangani outlet Zia sudah 13.517 bayi. Waktu Covid datang, Zia baru setahun membuka spa bayi.

Karyawannya, 9 orang, diliburkan. Zia pun mantab –makan tabungan. Sisa uangnya terkuras. Ketika Covid mulai reda seorang karyawan Zia datang untuk curhat: kehabisan uang untuk hidup.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Syekh Panji Gumilang: Memulai Hidup

Dia seorang bidan. Dialah yang merayu Zia untuk mulai buka spa bayi kembali. Zia menerima ide itu. Kasihan. Maka dicarilah cara agar orang tua bayi merasa aman: bayi mereka tidak akan terkena Covid.

Zia dan para bidannya menerapkan disiplin tinggi terkait dengan prosedur kesehatan. Zia sendiri seorang bidan. D-3 kebidanan Muhammadiyah Sidoarjo. Lalu S-1 kebidanan Universitas Airlangga.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Zaitun Simanullang

Awalnya Zia bekerja di rumah sakit. Jadi pegawai negeri. Sepuluh tahun menjadi bidan RS Zia menguasai persoalan di seputar bayi, ibu bayi dan psikologi para ibu muda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya