
GenPI.co - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat peningkatan pendapatan tol sebesar 21,7% selama H-8 s.d H+8 Idulfitri 1444 H (14 April sampai 1 Mei 2023) dibandingkan dengan pendapatan tol pada periode normal di 2022.
Pendapatan tol pada periode dimaksud tercatat sebagai rata-rata pendapatan tol tertinggi pada periode arus mudik dan balik selama ini.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana menjelaskan, salah satu faktor yang mendorong peningkatan pendapatan tol tersebut adalah jumlah volume lalu lintas yang mencapai 1,9 juta kendaraan pada periode arus mudik pada H-8 sampai H-2 (14 April sampai 23 April 2023) dan 2,06 juta kendaraan pada periode arus balik pada H+1 sampai H+8 (22 April sampai 1 Mei 2023).
BACA JUGA: Jasa Marga Klaim Arus Mudik dan Balik Idulfitri 1444 H Berjalan Terkendali
Angka ini merupakan akumulasi lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama di Jabodetabek yang dilintasi lalu lintas mudik dan balik Lebaran 2023, yaitu GT Cikampek Utama, GT Kalihurip Utama, GT Ciawi, dan GT Cikupa.
"Jika dibandingkan pada periode dan empat gerbang tol yang sama di 2019 (sebelum pandemi covid-19), jumlah volume lalu lintas di arus mudik meningkat sebesar 7,01% dan untuk arus balik meningkat sebesar 12,8%. Peningkatan ini menunjukkan lalu lintas yang telah kembali pulih, khususnya pada moda transportasi darat melalui jalan tol, apabila dibandingkan 2019," ujar Lisye dalam keterangannya, Sabtu (13/5/2023).
BACA JUGA: Jelang Lebaran 2023, Jasa Marga Cetak Rekor Baru
Dalam mengupayakan pelayanan optimal di tengah bangkitan volume lalu lintas yang kembali pulih, Jasa Marga juga melakukan berbagai upaya untuk mendukung peningkatan operasional pada arus mudik dan balik Idulfitri 1444 H.
Beberapa di antaranya dengan kesiapan infrastruktur penambahan satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk kedua arahnya, penerapan teknologi Intelligent Transport System (ITS) yaitu Advanced Traffic Management System (ATMS) melalui platform Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) yang secara otomatis menganalisis kondisi lalu lintas dengan sejumlah parameter (VC Ratio, Kecepatan dan Volume lalu lintas) pada segmen-segmen yang diindikasi akan terjadi kepadatan.
BACA JUGA: Jasa Marga Buka Opsi Pengoperasian Fungsional Tol Jakarta-Cikampek saat Arus Mudik
Indikator ini selanjutnya akan menghasilkan rekomendasi untuk penentuan kebijakan rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan pemangku kepentingan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News