Catatan Dahlan Iskan: Zaytun Jas

Catatan Dahlan Iskan: Zaytun Jas - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Maka sang wakil rektor berhenti membaca SK. Ia mengulangi dari awal: Merdeka!
Syekh Panji sendiri, di podium, memulai dengan salam bahasa Arab, salam bahasa Ibrani dan salam bahasa Jawa: rahayuuu.

Lalu mengajak hadirin bersama-sama menyanyikan satu ayat dalam kitab suci perjanjian lama, Taurat, dalam bahas Ibrani. Serasa di gereja.

Saya sendiri tidak mengucapkan salam apa pun. Langsung pidato ke materi persoalan. Hanya di akhir pidato saya memekikkan Merdeka!

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Zaytun Gantar

Selesai wisuda hadirin pindah ke ruang makan besar di sebelahnya. Di situ ada gamelan Jawa. Penabuhnya para guru al Zaytun.

Saat saya mulai duduk di meja makan lagunya Caping Gunung. Sindennya juga para guru Al Zaytun: tiga perempuan, satu laki-laki.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Zaytun Gontor

Di sebelah gamelan ada dua grup musik. Satu grup untuk musik pop. Satunya lagi musik untuk lagu keroncong. Syekh Panji Gumilang senang keroncong. Suaranya merdu.

Syekh Panji bahkan menciptakan banyak lagu keroncong. Yang dinyanyikan oleh 'ratu' keroncong, Sundari Sukoco. Salah satu lagu ciptaannya: Samudera Biru.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Zaytun Ibrani

Yang kemudian dijadikan nama PT untuk perusahaan perkapalan Al Zaytun di pantai utara Indramayu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya