Catatan Dahlan Iskan: Rania Lindi

Catatan Dahlan Iskan: Rania Lindi - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Setelah Piala Dunia resmi batal, tidak ada lagi pemesanan Eco-Lindi dari Surabaya. Harusnya setiap datang sampah baru disiram dulu dengan Eco-Lindi. Bau busuk pun hilang.

Hari Minggu lalu saya nonton Persebaya di stadion itu. Sekalian melihat stadion Gelora Bung Tomo: apa yang berubah. Saya begitu ingin berada di stadion kelas Piala Dunia.

Jalan baru langsung menuju stadion sudah jadi. Lebar sekali. Mobil saya termasuk yang diizinkan melewatinya. Begitu cepat sampai stadion. Kanan kiri jalan dibuatkan taman –meski kini mulai kurang terawat.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Desember Emas

Gunung sampah itu sendiri tetap menggunung. Sudah diberi pagar warna warni. Pagar itu sekaligus pemisah antara tempat parkir dan tempat sampah.

Suasana pertandingannya sendiri bak final piala dunia. Stadion penuh penonton. Bonek dan Bonita. Spanduk, bendera, umbul-umbul, dan poster memenuhi stadion. Nyanyi dan tari tidak pernah berhenti.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Denny Indrayana: Buka Tutup

Mereka rupanya membayangkan sedang jadi penonton piala dunia –yang tidak jadi itu. Saya sendiri membayangkan Rania ada di tengah lapangan bola. (Dahlan Iskan)

Video heboh hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya