Catatan Dahlan Iskan: Kodok Pasuruan

Catatan Dahlan Iskan: Kodok Pasuruan - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Maka jadilah acara pembukaan Elingpiade ini liar. Itu pertanda tujuan acara ini berhasil: bisa membuat anak-anak lupa gadget. Mereka asyik dengan kitiran gareng pung.

Penggagas acara ini adalah Irfandi dan Ridho Saiful. Berkolaborasi dengan Harian Disway dan Pemkot Pasuruan. Irfandi pendiri gerakan ''Lali Gadget''. Asal Mojokerto. Ia mendirikan kampung mainan di desanya.

Tujuannya: agar anak bisa meninggalkan gadget biar pun sesaat. Di Kampung Lali Gadget itu disediakan banyak mainan tradisional. Juga diajari cara bermain. Lali artinya lupa. Saya pun sudah banyak yang lupa permainan masa kecil.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Kereta Cepat: Teflon 1000 Km/Jam

Misalnya ketika para siswa di Pasuruan itu diminta membuat lingkaran-lingkaran kecil. Satu lingkaran lima siswa. Mereka lalu diminta menghadap ke luar lingkaran.

Lima siswa itu diminta mengaitkan kaki-kaki mereka yang ditekuk ke belakang. Lalu, dengan satu kaki, mereka berloncat-loncat sambil melakukan gerakan berputar.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Rania Lindi

Serunya bukan main. Penuh gelak tawa. Penuh kebersamaan. Kalau mereka egois lingkaran itu bubar. Kalah. Gadget membuat anak individualis. Mainan lama ini membuat anak bekerja sama.

Sekolah yang mengirim grup dolanan ke Elingpiade diwajibkan membawa sarung. Ada 12 permainan yang menggunakan sarung. Salah satunya tidak pernah saya lakukan di masa kecil: sarung sebagai kapal.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Desember Emas

Dengan sarung itu mereka seolah sedang di atas sebuah kapal. Lalu berlomba mencapai finis dengan berjalan seolah sedang terayun ombak. Mungkin ini asalnya dari anak-anak di daerah pesisir. Saya dari pedalaman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya