Catatan Dahlan Iskan: Aceh U-Hansa

Catatan Dahlan Iskan: Aceh U-Hansa - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - Wangi parfum baru itu bisa bertahan 12 jam. Tetap wangi. Mereknya Neelam. Saya tidak mandi malam itu. Biarlah badan tetap wangi sepanjang malam.

Begitu banyak penghargaan inovasi yang diterima USK –sebutan baru untuk Universitas Syiah Kuala, Aceh. Saya minta maaf di sana: belum terbiasa dengan singkatan USK. Saya masih sering mengucapkannya dengan Unsyiah.

Semua penghargaan inovasi itu terkait riset tanaman nilam. Lengkap. Dari hulu sampai hilir: pemerintah Aceh memang memercayakan riset yang terkait nilam sepenuhnya kepada Unsyiah ups USK.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Suhu Besar

Tidak hanya risetnya. Sekaligus sebagai penggerak di lapangan. Mulai dari membina petani, UMKM nilam, sampai menjamin kestabilan harganya.

Malam itu saya makan malam dengan Wakil Rektor bidang Akademik Prof Dr Ir Agussabti MSi IPU. Juga dengan direktur ARC (Atsiri Research Center) USK Dr Syaifullah Muhammad. Minyak nilam termasuk kelompok minyak atsiri sehingga riset itu kelak juga ke atsiri yang lain. Misalnya minyak serai.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Putri Cowell

Warek Agussabti seorang doktor pertanian. Namanya seperti itu karena lahir di hari Sabtu. Syaifullah doktor teknik kimia. Keduanya sangat fasih bicara soal nilam. Mulai dari sejarahnya, keruntuhannya, sampai bangkit kembalinya sekarang ini.

Di hulu inovasi tidak hanya di bidang pembenihan. Pun sampai ekosistemnya. Di tengah, penanganan USK sampai ke soal teknologi penyulingan dan ekosistem jaringan pasarnya. Di hilir sampai ke inovasi produksi parfum.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pelangi Kesepian

Nilam adalah kata yang selalu melekat dengan Aceh. Sejak dahulu masih kala. Kata yang lain, yang juga melekat ke Aceh, Anda sudah tahu: tanaman ganja. Masih ada satu lagi: kopi Aceh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya