Catatan Dahlan Iskan: Aceh U-Hansa

Catatan Dahlan Iskan: Aceh U-Hansa - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Karena nilam masih termasuk kelompok atsiri maka lembaga riset USK dinamakan Atsiri Research Center (ARC).

Lembaga asing pun selalu melihat nilam sebagai potensi Aceh yang harus dikembangkan. Maka setiap ada bantuan untuk mengangkat ekonomi Aceh salah satu yang ingin dibantu adalah nilam.

Pun ketika ahli membicarakan cara memakmurkan masyarakat Aceh. Terutama setelah tercapai perdamaian. Salah satu jawabnya: membangkitkan kembali nilam. Demikian juga ketika diperlukan rehabilitasi ekonomi rakyat pasca tsunami. Salah satu yang harus direhabilitasi adalah nilam.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Suhu Besar

Dunia parfum memang tergantung pada minyak nilam Indonesia. Dan yang disebut Indonesia itu adalah Aceh.

Memang ada nilam dari Jawa dan Sulawesi. Tapi yang terbaik adalah yang dari Aceh. Bahwa nilam di luar Aceh akhirnya mendapat pasar itu hanya karena produksi nilam Aceh terganggu: konflik di Aceh berlarut berkepanjangan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Putri Cowell

Keistimewaan nilam Aceh adalah ini: kandungan patchouli-nya tinggi. Sampai 34 poin. Mengalahkan daerah lain yang hanya 28.

Unsur patchouli sangat penting untuk industri parfum. Bau wangi dari sumber bunga apa pun tidak bisa melekat tanpa patchouli. Patchouli adalah zat yang mengikat aroma agar bisa bertahan lama. Kian banyak kandungan patchouli dalam parfum kian lama wanginya melekat.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pelangi Kesepian

Maka negara seperti Prancis berkepentingan besar agar nilam Aceh bisa bangkit lagi. Prancis ahli membuat parfum tapi tidak punya sumber patchouli.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya