Catatan Dahlan Iskan: Windi Evi

Catatan Dahlan Iskan: Windi Evi - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Windy membagi pendidikan kecantikan itu menjadi lima tingkat. Dia tidak membuka kelas untuk tingkat satu. Paling rendah tingkat 2. Sampai tingkat 5. Dia tidak punya kelas untuk sampai tingkat 6 dan 7. Peminatnya sangat terbatas. 

"Rias wisuda itu tingkat 2. Rias pengantin itu tingkat 3," ujar Windy. Untuk tingkat 5 siswa Windy dari berbagai negara. "Ini untungnya online. Saya punya siswa sampai Karibia," ujar Windy. 

Windy punya modul lengkap untuk semua tingkatan tadi. E-modul. Termasuk sistem ujiannya. "Waktu ujian siswa harus pakai dua kamera," katanya. Kamera depan untuk melihat wajah peserta ujian. Kamera samping untuk melihat apakah benar siswa itu sendiri yang mengerjakan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Banjir Tuhan

Pengajar di PIBI dia wajibkan bisa mengajar meka kognitif. Misalnya untuk pengajaran kulit wajah. Siswa tiap hari harus memotret dua wajah. Yang bisa di-zoom. Agar dari foto itu bisa dilihat kulit wajah secara detail. Lalu siswa harus menyertakan data si pemilik kulit. Ia/dia makan obat apa saja. Pakai krim apa saja.

Siswa lantas diminta menyampaikan analisis: mengapa kulit wajah yang ia/dia foto seperti itu. Dari itu siswa akan tahu apa saja yang dilarang untuk dipakai merawat kulit wajah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Warisan UNESCO

Windy mendapat ilmu kecantikan terbanyak dari mamanyi sendiri: wanita Tionghoa kelahiran Sichuan. Ketika kawin dan tinggal di Solo mamanya berganti nama dengan Ratna Dewi. Mama Windy belajar kecantikan sampai Hong Kong dan Jepang.

Semua pengajar kecantikan di BIPI harus berorientasi ke meka kognitif. "Bisa menyebut nama-nama ikan itu kognitif. Siswa tidak boleh hanya bisa menghafal. Harus bisa menjawab mengapanya," kata Windy.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Trio Kalayang

"Siswa kami harus bisa menguasai lima dimensi kompetensi," katanya. "Tahu nama barang, bisa mengambil dan meletakkan barang itu secara benar, itu baru dimensi satu," katanyi. "Bisa membuat rencana, mengerjakan rencana itu dimensi kedua," tambahnyi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya