Catatan Dahlan Iskan: Durian Baret

Catatan Dahlan Iskan: Durian Baret - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Apalagi si cantik akan mengerahkan pegawai BPN Kalbar  untuk ikut sehat. Maka saya telepon Nicky dan Pipit –sahabat Perusuh Disway. Harus ke Pontianak. Ikut jadi pelatih. Cari pesawat apa saja. Lewat mana saja. Yang penting dalam 8 jam harus tiba di Pontianak.

Semua pesawat penuh. Yang lewat Jakarta penuh. Yang lewat Yogyakarta penuh. Yang lewat Solo penuh. Berarti saya sendiri yang akan jadi pelatih senam itu. Maka saya cari pelatih senam lokal yang bisa dijadikan korban. 

Ketemu. Dua wanita muda. Cantik semua. Mereka siap jadi korban. Mereka hanya minta dilatih dulu. Selama 1 jam. Gak masalah. Mereka cerdas-cerdas. Langsung bisa.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Ikatan Dokter Indonesia: Gak Patheken

Seorang pelatih senam memang bisa langsung menirukan gerakan baru seperti apa pun. Pun dengan hanya melirik gerak kaki saya sesapuan. Mereka langsung tahu akan ke mana gerak berikutnya. 

Apalagi dirangsang dengan irama lagu yang ngebit: Xiao Ping Guo, Nehi Nehi, Mati Lampu, Kereta Malam, Twist Again, dan lain-lain.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Ikatan Dokter Indonesia: IDI PWI

Ternyata Pipit bisa tiba di Pontianak. Ia nyanggong di bandara menunggu ada penumpang yang batal ke Pontianak.

Senam pun semarak. Satu jam penuh. Setelah itu mereka saling  minta foto bersama dengan Kakanwil. Sesi foto itu rasanya lebih lama dari senamnya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Militer Rusia: Rambut Putih

BPN memang lagi mengenalkan seragam baru: baret hitam. Baret itu sebagai pengganti peci miring. Menteri Pertanahan dan Agraria yang baru ingin membuat seluruh pegawai BPN lebih sigap. Sang menteri memang jenderal bintang empat: Hadi Tjahjanto. Dengan seragam baru itu semua pegawai juga harus apel lagi. Tiga kali seminggu: Senin, Selasa, Rabu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya