Catatan Dahlan Iskan: Tabasheer Porang

Catatan Dahlan Iskan: Tabasheer Porang - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Maka tulisan ini kurang menarik karena saya belum pernah menggunakannya. Saya tidak bisa menuliskan pengalaman pribadi apa saja ramuan yang bisa membuat otak rileks tersebut. 

Saya punya keyakinan salah satu perusuh Disway pasti pernah melakukannya –dan mohon sudi kiranya menuliskan pengalamannya di kolom komentar. Ini bukti nyata bahwa kolom komentar bisa lebih bermutu dari tulisan yang dikomentari.

Saya betul-betul menyerah di soal adaptogenik ini. Komentator cerdas seperti Bung Liang pasti lebih bisa menemukan literatur lebih hebat dari sahabat Disway yang profesor.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Agama Arkeolog

Yang lain lagi, tabasheer itu juga disebut mengandung afrodiksiaka. Kalau yang ini, afrodiksiaka, Anda pasti sudah tahu. Yakni yang terkait dengan lemah syahwat. Burung yang tidak bisa terbang. Nama itu sendiri diambil dari bahasa Yunani, Aphrodite. Dewi cinta Yunani.

Sahabat Disway, yang pernah mendalami obat tradisional sampai ke Jepang memang kagum dengan kekayaan jamu Indonesia.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Masuk Surga

"Di Jepang kami mempelajari banyak tanaman Indonesia yang mengandung obat penyembuhan. Di antara nama-nama itu banyak yang saya tidak pernah tahu dan tidak pernah menemukan," katanyi.

Menurut dia salah satu kandungan tabasheer yang dibicarakan dua presiden di kota Chengdu (ibu kota provinsi Sichuan) pekan lalu itu adalah silika. Ini baik sekali untuk misalnya mengatasi osteoporosis.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pantai Melayu

Maka bagus juga berita dari Chengdu itu. Setidaknya saya tahu bahwa Indonesia juga menghasilkan tabasheer yang saya tidak tahu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya