Catatan Dahlan Iskan: Hilirisasi Kristalina

Catatan Dahlan Iskan: Hilirisasi Kristalina - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Yang dilarang Indonesia sebenarnya bukan ekspor nikel. Di sini Kritalina kurang dapat masukan yang cukup. Yang dilarang adalah ekspor bahan mentah nikel. Disebut ore. Yang isinya hampir 100 persen tanah dan air Indonesia. Kandungan nikelnya hanya sekitar 1,6 persen.

Ekspor nikelnya sendiri tidak dilarang. Ore itu harus diolah di dalam negeri. Diproses di pabrik  smelter di Indonesia. Setelah didapat nikelnya, silakan diekspor. Bahkan semuanya saja. Toh belum ada industri yang bisa mengolah nikel itu di dalam negeri. Masih harus ada hilirisasi berikutnya lagi.

Misalnya pabrik pembuat stainless steel, pabrik baterai dan sejenisnya. Mungkin perlu panglima yang lain lagi. Atau sekalian dirangkap orang yang sama. Setelah ke Indonesia, Kristalina berubah sikap. "

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pokmas Pokir

Apa yang saya lihat begitu luar biasa. Negara ini telah bertransformasi menjadi negara yang dinamis dengan banyak optimisme dan harapan bagi rakyatnya," katanya kepada CNN Indonesia di sela-sela kesibukannyi mengikuti KTT ASEAN.

"Inilah yang kita butuhkan untuk sisa dunia, semacam optimisme seperti itu. Jadi, saya ingin mengucapkan dari lubuk hati saya, ucapan terbaik saya untuk Indonesia, untuk terus berjalan di jalur menuju kemakmuran," sambung Kristalina.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pencipta ChatGPT: Marcia Ann

Tentu Indonesia sudah sangat berbeda dibanding yang dilihat Kristalina 25 tahun lalu. Luhut waktu itu sudah letnan jenderal tapi jabatannya ''hanya''  Dankodiklatad. Itu menjelang diangkat menjadi duta besar di Singapura. 

Dan yang jelas kini Indonesia sudah tidak punya utang ke IMF –rasanya sudah dilunasi di zaman Presiden SBY.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal IKN Nusantara: Boyongan Kapal

Tapi Kristina tidak hanya bicara soal larangan ekspor nikel. Lewat pernyataannyi di DC, tokoh keuangan asal Bulgaria itu ingin menegaskan perlunya perdagangan global digairahkan lagi. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya