Catatan Dahlan Iskan: Saksi Uang

Catatan Dahlan Iskan: Saksi Uang - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

GenPI.co - DIPERIKSA sebagai saksi tidak selamanya sumpek. Apalagi kalau pemeriksanya pintar. Saya lebih sering diperiksa oleh petugas yang pintar-pintar.

Tentu ada kalanya petugas mengajak bicara soal di luar materi pemeriksaan. Misalnya bertanya soal pengalaman saya terkena sakit kanker berat. Sampai harus transplantasi hati.

Ada juga pemeriksa yang berterus terang: mengaku sebagai perokok berat. Ia minta ''izin'' sesekali meninggalkan ruang pemeriksaan. Rupanya ia harus merokok dulu. Ia juga heran mengapa saya tidak pernah merokok. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Peradilan Bisnis

Ada lagi pemeriksa yang pangkatnya tidak tinggi tapi terlihat mendalami filsafat. Ia bukan lulusan akademi militer. Ia perwira yang direkrut dari universitas umum. Dari fakultas hukum.

Setelah mengajukan beberapa pertanyaan di pokok masalah, ia mengajak bicara soal lain. Awalnya saya kira itu pertanyaan pancingan. Ternyata sangat ilmiah, penuh dengan nilai filsafat hidup.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Bambu Ijuk

"Apakah di dunia ini ada pengusaha yang baik?" tanyanya.

Ini pasti pancingan. Saya ingat waktu perkenalan tadi. Namanya diakhiri dengan marga Batak. Berarti ia Kristen. Rajin ke gereja.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Luhut Binsar Pandjaitan: Nilai Rocky

"Dari gereja HKBP ya?" tanya saya sebelum menjawab pertanyaannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya