Catatan Dahlan Iskan soal Tahun Baru: Ikut Tidur

Catatan Dahlan Iskan soal Tahun Baru: Ikut Tidur - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - Ke mana tahun baru tadi malam? Sampai jam 20.00, saat tulisan ini selesai dibuat, belum ada kesepakatan. Mayoritas menghendaki tidak ke mana-mana. Tujuan perjalanan keluarga ini tidak untuk merayakan tahun baru.

Istri sudah pasti pilih tidur –seperti juga malam tahun baru tahun-tahun yang lalu. Tidak beda dengan hari-hari biasanya: jam 20.00 sudah tewas. 

Isna Iskan sejak siang sudah memprovokasi: jangan ke mana-mana. Di mana pun akan terlalu padat manusia.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Ikut Muda

Dia punya pengalaman bermalam tahun baru di Shanghai. Di plaza pinggir sungai itu. Di seberang Shanghai Tower itu: tidak bisa bernapas –ibaratnya. Jutaan orang memadati jalan menuju lokasi itu: Jalan Nanjing Timur (南京东路). Apalagi di plataran pinggir sungainya.

Ke lokasi lain? Akan sama saja. Daripada tersiksa lebih baik istirahat di kamar.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Ikut Cucu

Maka saya bersepakat dengan menantunya Bu Dahlan: Mas Tatang. Ia seorang pemusik. Kami berdua akan ke Old Jazz –setelah beres dengan tulisan ini. Bukan karena malam tahun baru. 

Hampir setiap kali ke Shanghai saya menikmati Old Jazz itu. Di salah satu pojok ruangan di Peace Hotel –tidak jauh dari plataran pinggir sungai. Itu pun kalau bisa membelah lautan manusia di sepanjang jalan Nanjing Timur.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pilpres: Coblos Kapan

Di hari-hari biasa yang menikmati Old Jazz hanya sekitar 40 orang. Umumnya orang tua. Pemainnya sendiri memang sudah sangat tua-tua. Kalau dibuat rata-rata umur mereka 82 tahun –karena salah satu dari enam pemainnya berumur 97 tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya