Flash Back

Fakta Penggandaan Uang Dimas Kanjeng dan Padepokannya, Ngeri!

Fakta Penggandaan Uang Dimas Kanjeng dan Padepokannya, Ngeri! - GenPI.co
Dimas Kanjeng saat rilis barang bukti uang triliunan rupiah (Foto: Posmo/GenPI.co)

4.Kasus Dimas Kanjeng mencuat bermula dari dua orang Sultan (Hidayah Ismail dan Abdul Gani) yang risih karena terus-menerus ditagih dengan uang mahar bernilai puluhan miliar. Keduanya mengancam untuk melaporkan Dimas Kanjeng ke polisi.

Namun, tidak juga berhasil digandakan dan bahkan uang mahar itu tidak juga dikembalikan utuh. Mereka kemudian mengancam akan membongkar aksi Dimas Kanjeng yang berkedok sebagai Pimpinan Padepokan Bank Gaib Dimas Kanjeng ke polisi.

5.Merasa terancam, Dimas Kanjeng Taat Pribadi diduga langsung menyuruh kesembilan orang pengawal pribadinya (centengnya) untuk menghabisi Hidayah Ismail dan Abdul Gani.

BACA JUGA: Ingat Dimas Kanjeng? Orang Sakti Pengganda Uang Divonis 21 Tahun

6.Dimas Kanjeng melalui kaki tangannya, pada Februari 2016 kemudian membujuk korban datang ke padepokan guna menerima dana bantuan sebesar 20 miliar rupiah. Tapi keduanya menolak.

Karena menolak datang ke padepokan, sembilan centeng Dimas Kanjeng menculik Hidayah Ismail dan dibunuh secara keji oleh para tersangka. Leher korban dijerat tali dan kedua tangan terikat kebelakang dengan kepala dibungkus kantong plastik.

7. Mayat korban kemudian dimasukkan ke dalam mobil dan dikubur secara terburu-buru di kawasan hutan Tegalsiwalan, Situbondo dengan kedalaman liang lahat kurang dari setengah meter.

Mayat korban tersebut dibongkar sekelompok anjing liar dan ditemukan penduduk setempat yang akhirnya dipastikan polisi sebagai korban pembunuhan.
 
8.Korban kedua Abdul Gani, juga dibunuh dengan cara yang keji. Abdul Gani yang dalam kesehariannya dikenal sebagai pedagang perhiasan emas dan batu permata asal Desa Semampir, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo dihabisi kesembilan centeng Dimas Kanjeng Taat Pribadi pada awal Juli 2016. Dengan modus operandi yang sama, mayat korban kemudian dibuang di bawah jembatan Waduk Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya