Catatan Dahlan Iskan: Tetangga B

Catatan Dahlan Iskan: Tetangga B - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - RALAT, kejujuran dan nasi bungkus bisa menyelesaikan demo itu: nabi jadi babi. Gara-gara di keyboard komputer letak huruf N ditempatkan di sebelah huruf B (Disway, Minggu lalu)

Tidak di Sumut. Di sana demonya ricuh. Kantor koran dibakar, komputer dirusak. Kaca-kaca dipecah. 

Pimpinan tertinggi koran itu memang tinggal di Batam: Marganas Nainggolan. Demo tidak langsung bisa diredam. Marganas harus terbang dulu ke Medan. Lalu naik mobil ke Siantar.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: GovTech Anas

Di Siantarlah koran itu dicetak. Di Siantar pula pemrednya berkantor. Demonya sendiri di Sibolga. Masih perlu enam jam lagi naik mobil dari Siantar. 

Setelah rapat satu jam di Siantar, Marganas tahu duduk perkaranya: wartawan diundang meliput acara kecil: Maulid Nabi Muhammad di Sibolga.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tetangga N

Keesokan harinya beritanya dimuat di Harian Metro Tapanuli. Huruf N tertulis B. Heboh. Keesokan harinya 1000-an massa membakar dan merusak kantor koran itu.

Hari ketiga demonya lebih besar. Massa mendatangi DPRD Tapteng di Sibolga. Massa menuntut agar harian Metro Tapanuli ditutup. Padahal di edisi hari itu sudah ada ralat, permintaan maaf dan duduk soalnya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Extra Fast

Tuntutan massa itu dibahas di pleno DPRD. Tapi belum bisa ada keputusan. Marganas masih dalam perjalanan dari Batam. Hari ketiga barulah Marganas tiba di Sibolga. Ia dipanggil dua instansi sekaligus: polisi dan DPRD. Pidana dan politis. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya