Catatan Dahlan Iskan: Disway Gratis

Catatan Dahlan Iskan: Disway Gratis - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

"Kami baru buka kantor di Yogyakarta," ujar Gepeng. 

Di Jogja tenaga terampil di bidang IT sangat banyak. Pun permintaan gajinya tidak tinggi. Banyak anak muda mendirikan usaha bersama sesama teman sekelas. Lalu kandas. 

Bertengkar. Bubar. Itu karena mereka berbagi rata: sahamnya sama-sama sepertiga. Persahabatan trio Iwan-Gepeng-Eka langgeng karena salah satu dari mereka mayoritas.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Bubur Ibadah

Soal sejarah lahirnya Disway sendiri, biarlah bung Joko Intarto sendiri yang bercerita. Inilah tulisannya. Judulnya: NOSTALGIA DISWAY

***

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Masa Idah

Selamat datang era metamorfosis media. Tema ini saya kira cocok untuk semua pelaku industri yang saat ini tengah menyiapkan perhelatan akbar: Hari Pers Nasional. Dari luar gelanggang, saya menulis sebuah catatan.

Saya ingat hari ini empat tahun yang lalu: Bersama Mas Ahmad Zaini, Mas Nawie, dan Mas Gepeng, kami berjibaku menyelesaikan website Disway. Hari ini hingga tiga hari kemudian kami sibuk luar biasa. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Ulang Tahun

Tidak peduli waktu. Handphone on terus. Grup WhatsApp dengan member empat orang itu terus meng-update informasi perkembangan Disway.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya