Catatan Dahlan Iskan: Tersiksa Jendela

Catatan Dahlan Iskan: Tersiksa Jendela - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - LIHATLAH foto itu: satu penumpang menghadap ke depan. Dua lainnya menghadap ke belakang. Di pesawat berbadan lebar jurusan Abu Dhabi–Jeddah dua hari lalu.

Itulah kalau susunan kursi di dalam pesawat dibuat menghadap dua arah. Separo-separo.

Saya duduk di sebelah wanita entah siapa di foto itu: menghadap ke bagian belakang pesawat. 

BACA JUGA:  Dahlan Iskan: Depan Belakang

Jelas, cara menyusun kursi seperti itu baru: bisa menambah jumlah penumpang. Bisa empat orang lebih banyak. Kita lihat apakah model ini akan menjadi mode baru ke depan.

Idenya mungkin datang dari pengaturan kursi VIP di pesawat pribadi. Di pesawat seperti itu saya sering dapat bagian kursi yang menghadap ke belakang. Sedang kursi yang menghadap ke depan untuk orang yang lebih penting dari saya. Atau, setidaknya, untuk si pemilik pesawat.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pemilu: Risang Bima

Dengan cara duduk berhadapan seperti itu penumpang bisa rapat sambil terbang. Atau ngobrol lebih gayeng. Atau ngegosip tingkat tinggi. Atau sambil makan. Ada meja makan di tengahnya. Kursinya pun setengah sofa.

Berarti sudah biasa ada kursi menghadap ke belakang. Toh Anda sudah sering lihat: pramugari juga selalu duduk menghadap ke belakang: sambil mengumumkan bahwa pesawat sudah akan mendarat.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Kepentingan Umum

Tapi yang saya naiki kemarin itu pesawat komersial. Perasaan penumpang harus dipertimbangkan. Apakah penumpang bisa menerima. Misalnya Anda. Ini soal marketing. Untuk apa lebih efisien tapi tidak disukai. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya