Catatan Dahlan Iskan: Tirai Keluarga

Catatan Dahlan Iskan: Tirai Keluarga - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

"Saya bisa panggilkan taksi. Tapi ... mahal".

Ups.

"Seberapa mahal?"

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Jagung Bakar

“Seratus riyal".

Ganti saya yang garuk kepala. Mau meraba jenggot tidak punya bulu di janggut. Terdiam. Lama.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Senyum Muda

"Ok" kata saya lirih. "Ke stasiun saja kok 100 riyal" kata saya dalam hati.

Logika saya salah lagi. Seharusnya stasiun kereta di tengah kota. Ternyata tidak di Buraydah. Stasiun kereta Buraydah tidak di Buraydah. Tidak pula di kota lain sekitarnya. Stasiun ini di tengah padang pasir yang luas: 50 km dari kota.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pagar Teras

Berarti 100 riyal tidak mahal: tidak ada pilihan lain. Hampir saja mau jalan kaki dari hotel –setelah coba berdiri di pinggir jalan tidak menemukan angkot. Ternyata segini jauhnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya