Catatan Dahlan Iskan: Salat Diskon

Catatan Dahlan Iskan: Salat Diskon - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Ada yang sandalnya dicopot. Lalu berdiri di atas sandal. Di gerakan simpuh mata kaki kirinya menekan aspal. Tentu sakit. Saya pun pernah mengalami.

Di Makkah ini kian sering saya melihat orang salat pakai sepatu. Di luar masjid Al Haram. Saya bayangkan, suatu saat masjid bisa seperti gereja: yang sembahyang tidak perlu melepas sepatu.

Kan persoalannya di najis: apakah sepatu itu kotor atau tidak –kotor dalam pengertian najis: ada kotoran binatang atau manusia menempel di sepatu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Perangko Lelap

Di desa-desa kemungkinan sandal terinjak kotoran ayam sangat besar. Ayam berkeliaran di desa. Pun kambing dan kerbau. 

Di kota, kemungkinan itu kecil. Apalagi di kantor-kantor. Di kompleks elite. Dari rumah, setelah pakai sepatu mereka langsung naik mobil. Turun dari mobil sudah di depan lobi kantor. Dari karpet ke karpet. Tanpa najis. Makkah pun terus berubah. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Loncatan Saud

"Tahun lalu salat tarawihnya sudah dipersingkat," ujar Bajuri, pemilik travel haji-umrah Bakkah. 

Tarawih adalah salat yang hanya dilakukan di setiap malam di bulan puasa. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Sirekap Pemilu: Angka Digital

"Tarawihnya sudah didiskon separo," ujar Bajuri. "Tidak lagi 20 plus 3 rakaat. Sudah menjadi 10 plus 3 rakaat," tambahnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya