Catatan Dahlan Iskan: Triple Seto

Catatan Dahlan Iskan: Triple Seto - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

GenPI.co - PUN di bulan puasa: kerja keras. Tiga hari, tiga kota, tiga komitmen investasi.

Maka begitu dilantik jadi presiden baru, Prabowo Subiyanto langsung bisa lari. Mestinya. November depan. Penantian yang masih lama. Tidak bisa seperti di Inggris: hari ini diputuskan terpilih, besoknya dilantik.

Sisi baiknya: presiden terpilih bisa menyiapkan diri matang-matang. Agar setelah dilantik pun masih harus belajar dulu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Airbag Pelita

Tujuh bulan penantian pelantikan. Begitu lama. Bulan madu politiknya sudah akan lama lewat. Konflik internal pasca kemenangan juga sudah terurai. Mestinya.

Nego dengan lawan politik pun sudah bisa cincai. Tinggal lari. Persiapan untuk lari itu sudah bisa dilakukan pun oleh pemerintah yang sekarang. Birokrasi bisa tetap lari kencang. Tidak perlu lagi ada tim transisi. Birokrasi yang sekarang juga tidak perlu gamang.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Karena Pancasila

Para investor yang setahun terakhir bersikap "wait and see" sudah waktunya "action".

Maka setelah Pemilu usai orang seperti Septian Hario Seto bisa langsung terbang menemui para calon investor kelompok "wait and see".

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Menyimpan Misteri

Anda sudah tahu Seto: deputi menteri koordinator Luhut Binsar Pandjaitan. Yang namanya top saat berpolemik dengan ekonom terkemuka yang juga seniornya di Universitas Indonesia: Dr Faisal Basri. Yakni soal nilai tambah hilirisasi nikel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya