Catatan Dahlan Iskan: Ayam Hainan

Catatan Dahlan Iskan: Ayam Hainan - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Dua kota itu dihubungkan dengan jalan tol: 270 km. Dibanding dengan kemajuan wilayah lain di daratan Tiongkok, Hainan rasanya masih ketinggalan.

Upaya mengejarnya terus dilakukan. Termasuk akan menjadikan Hainan wilayah bebas bea. Atau wilayah perdagangan bebas.

Saya terbang ke San-ya dari Hongkong: 1 jam 20 menit. Saya sudah mencoba cari penerbangan lewat Hanoi atau Saigon: hanya sepelemparan pandang. Ternyata tidak ada koneksi udara.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Said Abdullah

Di media, nama San-ya bukan main besarnya. Pemilihan ratu kecantikan dunia dilaksanakan di San-ya. Beberapa kali. Pun konferensi tingkat internasional.

Maka saya memesan nasi ayam Hainan itu. Satu ekor sendirian. Seperti balas dendam 20 tahunan. Saya foto menu itu. Saya kirim ke Robert Lai yang lagi menemani istrinya di Singapura. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: Kaya Kepepet

"Lebih enak dari yang di Singapura," komentar saya setengah memanas-manasi. Apalagi kecapnya –lebih tepatnya campuran kecapnya.

Saya tidak tahu apa saja yang dicampurkan ke dalamnya. Kalau saja ada istri, dia akan langsung menebak apa saja bumbunya. Lalu mencoba menirukan sepulangnyi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Air Amran

Ketika dua hari kemudian saya ke kota Haikou, juga menemukan menu itu. Juga di hotel bintang lima. Hanya beda bumbu kecapnya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya