Saat mulai terputus dari dunia maya, kamu lebih fokus pada perawatan diri.
Kebutuhan terus-menerus untuk terhubung ke media sosial menciptakan tekanan untuk menjadi bagian dari tren yang dikurangi dengan mempraktikkan JOMO.
Beristirahat dari media sosial tidak lagi membuat kamu mengabaikan kesejahteraan.
3. Terhubung kembali dengan cara hidup alami
BACA JUGA: Majlis Daerah Tuaran Sabah Terpikat Pesona Pontianak dari Medsos
JOMO adalah cara praktis untuk merasakan kedamaian mental dengan memutuskan sambungan dari media sosial.
Kegembiraan bisa dirasakan dengan berhubungan kembali dengan alam dan sekitarnya.
BACA JUGA: Gibran Rakabuming Raka Imbau Pendukung Tidak Mudah Percaya Berita Hoaks di Medsos
Menghabiskan waktu bersama teman dan orang terkasih dapat membantu memahami proses alami kehidupan.
4. Pola pikir yang memupuk rasa syukur
Temuan penelitian psikologis dan beberapa studi klinis menemukan peningkatan mood depresi, kecemasan, dan FOMO terutama pada remaja dan dewasa muda akibat konsumsi media sosial yang berlebihan.
BACA JUGA: Anak Terlibat Kasus Bullying, Vincent Rompies 2 Minggu Tidak Buka Medsos
Beralih dari FOMO ke JOMO (sukacita karena ketinggalan) adalah perubahan pola pikir yang mengajarkan untuk melatih rasa syukur dan fokus menghitung berkah, bukan kesulitan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News