
Lalu ada cerita petani yang melihat bintang bercahaya terang. Cahaya itu mengarah ke satu bukit. Di bukit itulah ternyata, orang desa itu percaya, mayat Santiago berada.
St James membangun gereja di situ. Katedral besar nan cantik pun dibangun belakangan di Santiago. Maka Santiago menjadi tanah suci ketiga bagi umat Katolik --setelah Jerusalem dan Vatikan. Tapi tidak ada kewajiban bagi orang Katolik ke tanah suci.
Hanya keutamaan. Atau kepercayaan: siapa yang ikut Camino akan diampuni dosa-dosa mereka seumur hidup. Tentu yang Camino dengan dua stempel di setiap etape.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Lia James
Bukan hanya mejeng di setiap tanda cangkang kerang di rute Camino. Lalu naik mobil ke penanda Camino di akhir rute.
Camino adalah tilas. Ikut Camino tentu karena ingin napak tilas. Tilas St James. Itulah rute rute Santiago menyebarkan ajaran Yesus di Spanyol.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Lia Camino
Saya setuju dengan komentar perusuh Disway kemarin: penutur Camino terbaik adalah Paulo Coelho. Ia seorang novelis terkemuka dunia asal Brasil. Anda pasti sudah baca bukunya yang lain yang sangat top: The Alchemist.
Saya membaca lebih 10 novel Coelho, termasuk novel Camino berjudul O Diário de Um Mago. Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi Pilgrimage. Novel Coelho banyak yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Gramedia.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: James Surip
Saya jadi ingat: penutur peristiwa Karbala yang terbaik adalah O'Hashem. Sampai tiga kali membaca bukunya --entah di mana sekarang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News