
Begitu kami meninggalkan Toro, chef itu mengejar: ia memperkenalkan diri. Anak muda. Asal Jakarta. Namanya: Mohammad. Ia ternyata sudah keliling Amerika. Jadi chef resto Jepang di kota-kota besar di sana.
Di kota sekecil dan sejauh ini pun ada putra kita yang tidak mau jadi generasi penyesal diri.
Sebagai kota wisata, pukul 06.30 Carmel masih ngorok. Enak-enaknya tidur. Saya jadi leluasa senam dansa sendirian di taman depan hotel.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Nobel Caltech
Satu jam kemudian pun pada belum bangun. Saya harus disiplin olahraga. Perjalanan ini melelahkan.
Kalau nuruti perasaan rasanya begitu tiba dari satu rute langsung ingin tidur. Saya paksakan olahraga dulu setiap sebelum mandi malam. Pun ketika masih di gurun. Selalu setengah jam sebelum tidur. Lalu 45 menit keesokan paginya.(Dahlan Iskan)
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Lama Baru
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News