
Pidato Ketua Umum PDI-Perjuangan di rakernas bulan lalu memang menyiratkan kian jauhnya jarak mereka berdua. Jokowi jangan berharap lagi untuk bisa diterima di PDI-Perjuangan seperti dulu-dulu.
Berarti akan ada pertempuran berikutnya: di Pilkada. Terutama di Jatim, Jateng dan DKI.
Maka setidaknya Jokowi-Prabowo itu tidak hanya sekadar beredar di baliho. Mereka juga akan kompak di Pilkada.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Satria Vertikal
Di Jatim, praktis tinggal PDI-Perjuangan yang tidak mencalonkan Khofifah-Emil menjadi gubernur Jatim. Selebihnya sudah bergabung ke Khofifah-Emil.
Maka di Jatim, posisi politik PDI-Perjuangan pun terisisihkan di Pilkada. Harus cari calon sendiri. PDI-Perjuangan bisa maju sendiri tanpa dukungan partai lain. Seperti di Pilpres.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Pulang!
Kalau itu yang akan terjadi maka PDI-Perjuangan hanya akan mencalonkan kadernya sendiri.
Tapi tidak banyak pilihan. Terutama kalau yang dihadapi Khofifah-Emil. Kalau dipaksakan rasanya hanya akan buang banyak uang.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Nobel Caltech
Pun di Jateng. Partai-partai non PDI-Perjuangan sudah gabung ke satu pasangan. Kuat sekali. Siapa? Masyarakat di Jateng sudah tahu: ia mantan Kapolresta Surakarta. Pernah juga menjabat Wakapolda Jateng. Dan sekarang ia masih menjabat Kapolda provinsi itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News