Menpar: Nomadic Tourism Solusi Sementara untuk Selamanya

Menpar: Nomadic Tourism Solusi Sementara untuk Selamanya - GenPI.co
Menpar Arief Yahya. (Foto: Dok. Kemenpar)

Dijelaskanya aksesibilitas dan amenitas nomadic tourism untuk sementara akan difokuskan untuk 10 Destinasi Prioritas atau Bali Baru. Ada 4 destinasi yang dijadikan pilot project. Yaitu Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, juga Borobudur. 

“Sementara Nomadic Tourism difokuskan di 4 destinasi Bali Baru tersebut.  Semua akan diupayakan di sana. Harapannya, ini bisa ditiru oleh destinasi lainnya,” katanya lagi. 

Aksesibilitas dan amenitas kekinian memang diperlukan untuk mendukung atraksi. Terlebih, destinasi pariwisata Indonesia unggul secara nature, culture, juga manmade. 

Nomadlist.com bahkan menempatkan Canggu (Bali) sebagai destinasi nomor satu dunia. Nomadlist.com juga memasukan Ubud di urutan 6, Denpasar nomor 14, dan Yogyakarta pada strip 74 dunia. 

“Atraksi pun idealnya sesuai dengan selera mereka. Indonesia bagus di semua lini atraksi. Indonesia nomor satu dunia untuk digital nomad. Kondisi ini tentu jadi potensi besar yang harus dioptimalkan dengan dukungan aksesibilitas dan amenitas. Sebab, jumlah pengembara dunia sangat besar,” ujar Waizly lagi. 

Yang harus diketahui, jumlah backpacker jaman now di dunia mencapai 39,7 juta orang. Mereka pun terbagi dalam 3 kelompok besar. Yaitu Flashpacker atau digital nomad memiliki potensi sekitar 5 juta orang. Mereka menetap sementara di suatu destinasi sembari bekerja. 

Kelompok lainnya adalah Glampacker atau familiar sebagai milenial nomad. Glampacker ini jumlahnya 27 juta orang di dunia. Mereka mengembara diberbagai destinasi dunia yang instagramable. 

Kelompok pengembara dunia lainnya adalah Luxpacker atau Luxurious nomad. Kaum luxpacker ini berjumlah 7,7 juta orang. Mereka mengembara untuk melupakan hiruk pikuk aktivitas dunia. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya