
GenPI.co - Pakar Kajian Persia sekaligus Dosen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia (FIB-UI) Bastian Zulyeno mengungkap arti permadani yang tersebar di berbagai penjuru dunia.
“Permadani adalah salah satu simbol yang berakar dari adat istiadat, seni, dan tradisi masyarakat Persia yang sudah ada sebelum peradaban modern,” ungkap Bastian, Kamis (26/9).
Menurut Bastian, karpet tenunan tangan Persia tertua ditemukan dalam penggalian tahap kedua oleh arkeolog Rusia Rudenko di wilayah Pazyryk, Siberia, pada 1949. Karpet itu diberi nama Pazyryk.
BACA JUGA: Tips Dekorasi Ruangan, Karpet Elegan FIO Carpet Pilihan Tepat
Bastian menjelaskan sejarah karpet dapat dilihat dari bentuk penunggang kudanya.
“Cara menampilkan kuda perang yang dipunggungnya dibentangkan karpet sebagai pengganti pelana dan kain di dada kudanya merupakan ciri khas bangsa Asyur/Asiria, kelompok suku asli Timur Tengan di wilayah Mesopotamia,” imbuh Bastian.
BACA JUGA: Cerita Jens Raven soal Perbedaan Bermain di Jakarta dan Surabaya
Tenun karpet mencapai tingkat keindahan dan teknik yang sangat tinggi. Kemakmuran industri ini mungkin bertepatan dengan pemerintahan Ghazan Khan di Persia pada 1295-1307 M.
Namun, puncak kejayaan karpet klasik Iran yang dikenal dengan renaisans karpet Iran tercatat pada masa Kesultanan Safawi pada 1499-1722 M, khususnya pada masa pemerintahan Syah Tahmasab I (1524-1587 M) dan Syah Abbas Kabir. (1587-1629 M).
BACA JUGA: Lebih Cepat Padam, Karpet AntiApi Diklaim Efektif Tanggulangi Kebakaran
“Sejak era ini, sekitar 3000 karpet telah dilestarikan di museum-museum besar dunia atau koleksi pribadi,” tutur Bastian.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News