GenPI.co 
GenPI.co - Microsoft melakukan uji coba empat hari kerja selama sepekan pada musim panas 2019. Hasilnya, secara mengejutkan sangat positif bagi perusahaan dengan peningkatan produktivitas dan penurunan biaya.
Microsoft Jepang memiliki 2.300 orang karyawan dan pada Agustus 2019 lalu, mereka menawarkan program Work-Life Choice Challenge Summer 2019 yang memberikan libur tambahan setiap pekan pada hari Jumat. Libur tambahan itu tidak mengurangi jumlah cuti mereka dan tidak mengurangi jumlah gaji bulanan mereka.
Hasilnya, Microsoft mengaku para karyawan menjadi 39,9 persen lebih produktif dan permintaan izin kerja menurun sebanyak 25,4 persen. 92,1 persen karyawan juga mengaku sangat puas dengan program itu, membuat Microsoft Jepang berencana untuk mengulanginya lagi pada musim panas atau pada waktu lain di 2020.
BACA JUGA : Pendiri Microsoft Bill Gates Ingin Ternak Ayam, Kenapa?
Selain produktivitas dan kepuasan karyawan yang meningkat, biaya yang mesti ditanggung oleh perusahaan juga menurun. Tagihan listrik Microsoft menurun sampai 23,1 persen pada saat program dijalankan. Kombinasi antara penurunan biaya dan kenaikan produktivitas menjadi daya tarik yang kuat bagi perusahaan untuk mengulangi lagi program empat hari kerja itu.
Salah satu penyebab naiknya produktivitas itu adalah karyawan yang menyadari bahwa mereka memiliki waktu kerja yang lebih sedikit sehingga memilih memangkas waktu rapat. Rapat dihilangkan, diperpendek, atau dipindahkan ke online per SoraNews24.
Sekjen Trade Union Congress Inggris Frances O'Grady mengatakan bahwa mereka yakin bahwa pada abad ini para pekerja akan mendapatkan 4 hari kerja.
Menurutnya, pada abad ke-19 para pekerja berhasil mendapatkan 8 jam kerja per hari, pada abad ke-20 berhasil mendapatkan 5 hari kerja, dan pada abad ke-21 akan mendapatkan pula 4 hari kerja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
