
Mereka dari Cilacap dan Cirebon. Keduanya bekerja di perusahaan Italia yang lagi mengerjakan platform untuk sumur gas di tengah laut. Platform itu lebih murah ketika dikerjakan di Qingdao.
--
Kelak, setelah jadi, platform Italia made in Qingdao itu ditarik mengarungi laut ke salah satu negara di Timur Tengah. Platform itu akan dipakai mengisap gas dari sumbernya di tengah laut.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: MBG Rizhao
Usai salat Jumat kami berkumpul di halaman masjid. Luas. Udara sejuk. Matahari sangat terik di pukul 14.30. Salat Jumat di Qingdao memang baru dimulai hampir pukul 14.00.
Kebanyakan orang KAI tersebut adalah masinis --sopir kereta. Mereka sebenarnya sudah biasa menjalankan KRL made in Japan atau INKA Madiun. Tapi mereka harus training lagi. Yang akan mereka jalankan nanti KRL made in Qingdao.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Dokter Konsumen
Lima rangkaian KRL itu sudah tidak di Indonesia: sedang menjalani berbagai test yang dilaksanakan kementerian perhubungan. Masih enam rangkaian lagi yang belum tiba.
"Akhir bulan ini KRL made in Qingdao sudah beroperasi di Jakarta," ujar salah satu dari mereka.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Liburan Wu Yi
Bagi mereka Jumat kemarin itu merupakan pengalaman pertama salat Jumat di Tiongkok. Salah satu dari mereka mengenakan baju batik dan kain sarung. "Biar mereka tahu inilah budaya Indonesia," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News