Catatan Dahlan Iskan: Manna Haikal

Catatan Dahlan Iskan: Manna Haikal - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Tujuannya: agar siswa dari kota-kota yang belum ada kompetisi DBL-nya bisa terwadahi. Atau, di kota itu sebenarnya sudah ada DBL namun sekolahnya tidak bisa ikut dengan berbagai sebab. Misalnya belum bisa membuat satu tim yang komplet.

Untuk yang seperti itu siswa yang gila basket boleh mendaftar. Tetap harus memenuhi kriteria student athlete. Juga akan diverifikasi apakah ia/dia hanya main-main basket atau sungguh-sungguh ingin berprestasi.

Ada nama resminya, tapi saya menyebutnya ”jalur perorangan”. Jalur ini diberi kuota lima orang. Lima orang itu bergabung dengan lebih dari 200 pelajar lain yang sudah tersaring lebih dulu dari "kota-kota DBL". Eits, ada juga 54 pelatih yang ikut serta. Mereka juga terseleksi dari "kota-kota DBL".

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Kucing Timah

Para 24 pemain dan 4 pelatih yang terpilih dalam skuad DBL Indonesia All-Star 2025 pada Minggu, 4 Mei 2025 di Atrium Mall Kota Kasablanka, Jakarta-DBL Indonesia-

Salah satu yang terpilih dari "jalur perorangan" adalah Haikal dari Manna. Ia siswa kelas XII asal SMAN 1 Bengkulu Selatan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Merah Putih

Pelatih/guru olahraga SMAN 1 Manna, Akbar Sofian, yang mendorong Haikal mendaftar ikut DBL Camp "jalur perorangan". Ia mendapatkan dukungan cukup banyak lewat vote dan akhirnya lolos.

Selama seminggu di camp, Haikal menunjukkan prestasi menonjol. Pelatih-pelatih dari Australia sepakat memilih Haikal sebagai salah satu All Star. Ia pun akan ikut berangkat ke Amerika Juni depan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Amiiin KAI

Haikal selalu mengikuti DBL lewat media digital DBL. Sejak ia masih di SMP. Ia mimpi kapan ada DBL di Bengkulu. Tim basket SMAN 1 sering bertanding, tapi tidak sebergensi seperti di DBL.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya