Diplomasi Kopi Toraja Memikat Peserta Farmtrip Asal Tawau

Diplomasi Kopi Toraja Memikat Peserta Farmtrip Asal Tawau - GenPI.co

Kopi Toraja, Sulawesi Selatan, adalah komoditi terbaik. Aroma khas dan kenikmatan kopi ini mampu memikat wisatawan Tawau, Malaysia, yang mengikuti farmtrip, 6-11 November. Selain menikmatinya langsung, mereka ini juga membawa kopi Toraja sebagai cenderamata.

Semua hal terbaik dimiliki Kopi Toraja. Alam dan budayanya luar biasa. Eksotisme ini menyatu dalam ‘seruputan’ Kopi Toraja yang kental dan nikmat. Bertempat di poros Makale-Rantepao, Tallulolo, Kesu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Kaa Coffee Shop menjadi venue favorit. Ada 3 varian Kopi Toraja terbaik yang ditawarkan di sana. Mulai dari varian Awan, Saban, hingga Pulu-Pulu.

“Aroma Kopi Toraja khas dan rasanya sangat nikmat. Rasanya persis di Starbucks. Kalau di Tawau saya sering pergi ke sana. Saya baru tahu kalau Kopi Toraja ini pemasok kopi-kopi di Starbuck. Saya paling suka Kopi Toraja varian Awan,” jelas Wartawan Astro Awani Malaysia Mohd. Ridzal Bin Abdullah.

Mengekplorasi Kopi Toraja, varian yang ditawarkan didasarkan atas daerah asalnya. Kopi varian Awan ini tumbuh di daerah dengan topografi landai. Tempat tumbuhya berupa kombinasi tanah dan pasir. Di situ juga terdapat campuran tanah merah. Cita rasa yang ditampilkan, aromanya harum dan rasanya sangat lembut.

“ Saya baru tahu, kalau kopi ini dihasilkan dari daerah Awan, Saban, dan Pulu-Pulu. Karena luar biasa, saya membeli Kopi Toraja untuk dibawa pulang. Saya mencoba eksperimen dengan mencampurnya. Kopi varian Awan, Saban, dan Pulu-Pulu dicampur jadi satu dan digiling. Bagi saya, rasanya pasti lebih unik. Kalau di minum satu-satu per varian saja sangat nikmat, apalagi kalau dicampur,” terang Ridzal.

Bagaimana dengan dua varian lainnya? Kopi varian Saban ini memiliki karakter unik. Cita rasanya akan muncul perlahan dan tidak memiliki aroma kuat. Sebab, tempat tumbuh kopi ini ada di ketinggian 1.500 mdpl. Topografinya terjal dan tempat tumbuhnya terdapat bebatuan. Tumbuh di wilayah Saban, area ini bercampur dengan hutan bambu yang ikut memengaruhi pergerakan  air tanah.

“Kopi ini pada dasarnya sangat sensitif. Mereka akan menyerap apa-apa yang ada disekeliling tempat tumbuhnya. Kopi Awan memang beraroma, tapi tidak demikian dengan varian Saban. Tapi, keduanya ini sangat nikmat. Kopi varian Saban ini, cita rasa muncul sangat halus. Ini pengaruh pohon bambu yang ikut mengatur tata air tanah,” jelas Owner Kaa Coffee Shop Sulaeman Miting.

Untuk varian Pulu-Pulu juga memiliki karakternya sendiri. Kopi ini tumbuh didaerah dengan ketinggian lebih dari 1.800 mdpl. Geografisnya berada di perbatasan Toraja Utara dengan Kuwu Utara. Kopi ini pun ikut dipengaruhi perbedaan cuaca yang ekstrim. Pada siang hari udaranya panas menyengat, lalu malam harinya dingin menggigit. Kondisi ini menyebabkan Kopi Pulu-Pulu ini memiliki kaya rasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya