Perjuangan Priska Ponggawa Mendapatkan Sumber Air Bersih di Sumba

GenPI.co - Di balik eksotisme alam yang menawan yang dimilikinya, rupanya Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur masih dihantui pasokan akses air bersih yang minim. 

Bahkan, warga di beberapa desa harus menempuh perjalanan hingga empat jam untuk bisa mengambil air bersih di dasar sumber.

Namun kini, persoalan air bersih di tanah Sumba perlahan kian teratasi. Di balik kisah itu, ada sosok Priska Ponggawa, wanita milenial yang bekerja keras untuk mengkoordinir suplai air di daerah terpencil. 

Di bawah payung ‘Water House Project’, sebuah organisasi non profit, ia fokus menjalankan visi membuka akses air bersih di berbagai wilayah Indonesia.

Cerita itu berawal saat dirinya dan ketiga temannya Thanya Ponggawa, Cindy Angelina, dan Eunice Salim mengunjungi Sumba sekitar tahun 2015. 

Ia melihat masyarakat setempat yang harus berjuang setiap hari untuk turun ke dasar sumber yang berlokasi sangat jauh dari rumah. Mereka lakukan untuk mendapatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA : Dwi Andayani, Milenial Pendiri Organisasi Wirausaha Muda

“Yang namanya susah air itu susah banget. Itu bener-bener harus setiap hari ibu-ibu dan anak-anak, bolak balik 3-4 jam untuk ngambil air. Sementara bapak-bapaknya kebanyakan judi,” ungkap Priska Ponggawa, co-founder Water House Project kepada GenPI.co.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News