GenPI.co 
Dua pria bertelanjang dada itu berdiri berhadap-hadapan. Pelindung kepala berbentuk kepala kerbau dengan hiasan surai kuda terpasang di kepala. Salah seorang pria memegang cambuk panjang dari kulit kerbau. Ia tampak siap melecutkan senjatanya itu kepada lawan di depannya yang sudah siap menahan serangan dengan tameng yang dipegangnya.
Aksi keduanya sontak saja jadi perhatian banyak orang. Maklum atraksi yang dinamakan Caci itu ditampilkan di pusatya kota Jakarta. Tepatnya di Park and Ride Thamrin 10, Menteng, Jakarta. Atraksi itu adalah rangkaian acara #AdaLabuanBajoKomodoDiCFDJakarta yang digelar Minggu (25/11).
Sekejap, sang pria yang memegang cambuk bergerak tak terduga. Ia menghentak dengan keras dan cepat. Sang lawan merendahkan tubuh, dengan cepat melindungi tubuhnya. Namun sayang, ujung cambuk berhasil melewati tameng, lalu mendarat di punggung bagian kanan. Hasilnya, guratan memanjang dengan darah yang tampak mengucur.
Alih-alih berang, sang lawan malah tertawa meski meringis sebentar menahan sakit pada tubuhnya. Mereka berdua lalu bernyanyi sembari memutari panggung, diiringi pukulan gendang dan gong serta sorotan kamera pengunjung yang memenuhi tempat itu.
Caci memang atraksi menarik. Itu adalah simbol kejantanan dari pria-pria perkasa dari Manggarai. Filosofinya pun dalam. Dibalik ekstrimnya atraksi itu, tersimpan nilai persaudaraan yang kental antar sesama orang Manggarai.
Baca juga: CFD Jakarta: Dari Zumba Hingga Densu
Denny Sumargo, salah satu influencer yang mengisi acara #AdaLabuanBajoKomodoDiCFDJakarta dibuat terpukau oleh atraksi itu. Ia mengaku semakin cinta dengan keragaman budaya Indonesia. “
"Keren. Pokoknya harus kesana. Bukan cuma Komodo saja yang keren. Landscapenya luar biasa. Bawah lautnya apalagi. Budayanya jempolan. Destinasi yang pas untuk dinikmati bersama orang tersayang. Apalagi sunset dan sunrisenya, juara," ujar Denny.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
