
"Mas, mas rasane aku kok koyok arep nglaherne toh, beh wetengku matu-matu wes san" (mas, mas sepertinya kok aku akan melahirkan, duh perutku sudah menegang)," kataku sembari menahan sakit.
"Bah piye buk, engko lek ngenteni sampek bidan Ani kesuwen buk..piye ki?" ( Beh gimana bu, nanti kalo menunggu sampai ke rumah bidan Ani terlalu lama bu, gimana ini? )," balas suamiku dengan gugup dan khawatir.
Akhirnya suamiku pun langsung menyalakan mesin motornya dan kami menyisiri jalan untuk mencari rumah sakit terdekat.
Hingga akhinya motor suamiku berhenti di depan gerbang masuk gedung tua RSUD Mardi Waluyo.
Rumah sakit itu tampak ramai sekali.
Tanpa pikir panjang suamiku pun langsung bergegas masuk dan memapahku berjalan menuju suster yang berjaga saat itu.
Suamiku menyapa dan meminta tolong kepada suster tersebut.
"Selamat malam, suster tolong istri saya mau melahirkan," ujar suami ke salah satu suster yang dibalas dengan anggukan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News