Ke Beijing, Menpar Arief Yahya Recovery Dampak Polemik Bali

Ke Beijing, Menpar Arief Yahya Recovery Dampak Polemik Bali - GenPI.co

Malamnya, akan dilanjutkan dengan Gala Dinner, dengan para investor agar semakin banyak arus wisatawan, perdagangan dan investasi ke Indonesia. Menpar Arief Yahya juga mengajak Hiramsyah Sambudhy Taib, Ketua Tim 10 Bali Baru untuk tampil di acara tersebut, dengan menawarkan investasi di 10 destinasi prioritas tersebut. 

Bagaimana respons pelaku usaha Pariwisata yang diundang di KBRI itu? “Bagus. Semoga ini berdampak signifikan untuk merecovery Bali. Agar Bali cepat pulih dan progres dari proyeksi yang sudah ditetapkan,” ungkap Arief Yahya. 

Ada juga media Tiongkok yang menanyakan dengan tegas, bagaimana kelanjutan soal sweeping dan penutupan sejumlah usaha souvenir di Bali itu? Menpar Arief pun menjawab, bahwa itu sudah selesai. Bahkan beberapa sudah beroperasi kembali, diharapkan akhir tahun 2018 ini, atau akhir Desember ini semua yang sudah berizin dan mengikuti peraturan, sudah bisa reopening lagi.

Dubes Djauhari pun dalam sambutannya cukup yakin bahwa Pariwisata akan menjadi masa depan Indonesia. “Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi menargetkan 3 juta wisman dari Tiongkok di 2019. Tetapi Pak Menpar Arief Yahya ini membuat proyeksi lebih tinggi, 3,5 juta wisman,” kata Ambassador Djauhari yang pernah lama menjadi Dubes RI di Moscow Rusia. 

Dia mengakui, saat ini pariwisata di Indonesia sangat bergairah. Di mana-mana orang memperbincangkan pariwisata. Di pelosok-pelosok negeri juga makin sadar, bahwa pariwisata itu memberi kontribusi yang signifikan, yang oleh Presiden Jokowi disebut bahwa efeknya menetes sampai ke bawah, bisa dirasakan oleh rakyat. 

“Pariwisata menjadi bagian yang sangat strategis buat Indonesia. Pariwisata terbukti memberikan kontribusi yang besar. Jika Pariwisata bisa bertumbuh lebih dari 10%, itu akan mendrive pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia, hingga rata-rata di atas 6%. Karena itu, kita perlu berkolaborasi untuk sama-sama mendorong growth di sector Pariwisata,” jelas Djauhari Oratmangun. 

Dia juga mengapresiasi Menpar Arief Yahya yang terpilih sebagai The Best Minister of Tourism of ASEAN 2018, yang dianugerahkan oleh Philip Kotler Foundation dan MarkPlus, pekan lalu. Dia juga mengucapkan selamat, Kementerian yang dipimpin Arief Yhaya itu juga terpilih sebagai The Best Ministry of Tourism Asia Pacific 2018 yang disandangkan oleh Majalah TTG Travel Award di Bangkok, 20 September 2018. 

Memang, di bawah Arief Yahya, Pariwisata Indonesia selalu tampil juara di banyak momentum internasional. Tahun 2016, berhasil mengantungi 46 penghargaan dunia dari 22 negara. Tahun 2017 mendapatkan 27 awards dari 13 negara, dan tahun 2018 ini ada 31 penghargaan dari 9 negara. “Di sini juga ada Garuda Indonesia yang juga selalu menjadi langganan juara dalam kategori The Best Cabin Crew lima kali berturut-turut oleh Skytrax Airline Award,” sebut Djauhari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya